Dalam tulisannya di harian Fajar, tanggal 7 April 2002 M, yang berjudul “Menyelusuri Bilangan Bulat Dalam Al Qur’an” (seri 519), Ustadz H. Muh Nur Abdurrahman, menuliskan bahwa ada 30 jenis bilangan bulat di dalam Al Qur’an, yaitu sebagai berikut.
Bilangan 1, yang menunjuk kepada Allah, QS. Al Ikhlas ayat 1, “Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa.’.”
Bilangan 2, yang menunjuk kepada kerusakan, QS. Al Isra’ ayat 4, “Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam kitab itu, ‘Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.”
Bilangan 3, menunjuk kepada hari, QS. Al Baqarah ayat 196, “….Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari)….”
Bilangan 4, menunjuk kepada hitungan bulan, QS At Taubah ayat 36, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram….”
Bilangan 5, menunjuk kepada orang, QS Al Kahfi ayat 22, “Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, ‘(Jumlah mereka) tiga (orang), yang keempat adalah anjingnya.’, dan (yang lain) mengatakan, ‘(Jumlah mereka) lima (orang), yang keenam adalah anjingnya,’ sebagai terkaan terhadap yang gaib, dan (yang lain lagi) mengatakan, ‘(Jumlah mereka) tujuh (orang) yang kedelapan adalah anjingnya.’….”
Bilangan 6, menunjuk kepada periode, QS Al A’raf ayat 54, “Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ’Arasy.”
Bilangan 7, menunjuk kepada langit, QS Al Baqarah ayat 29, “Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Bilangan 8, menunjuk kepada pasangan binatang ternak, QS Az Zumar ayat 6, “Dia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), kemudian darinya Dia jadikan pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu.”
Bilangan 9, menunjuk kepada tahun, QS Al Kahfi ayat 25, “Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.”
Bilangan 10, menunjuk kepada malam, QS Al Fajr ayat 2, “Demi malam yang sepuluh.”
Bilangan 11, menunjuk kepada bintang, QS Yusuf ayat 4, “(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, ‘Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku.”
Bilangan 12, menunjuk kepada bulan, QS At Taubah ayat 36, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram….”
Bilangan 19, tidak menunjuk apa-apa, hanya bilangan, QS Al Muddassir ayat 30, “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).”
Bilangan 20, menunjuk kepada orang, QS Al Anfal ayat 65, “… Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu….”
Bilangan 30, menunjuk kepada malam, QS Al A’raf ayat 142, “Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam.”
Bilangan 40, menunjuk kepada malam, QS Al Baqarah ayat 51, “Dan (ingatlah) ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu….”
Bilangan 50, menunjuk kepada tahun, QS Al Ankabuut ayat 14, “Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang dzalim.”
Bilangan 60, menunjuk kepada orang, QS Al Mujadilah ayat 4, “Maka barangsiapa tidak dapat (memerdekakan hamba sahaya), maka (dia wajib) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Tetapi barangsiapa tidak mampu, maka (wajib) memberi makan enam puluh orang miskin.”
Bilangan 70, menunjuk kepada ampunan, QS At Taubah ayat 80, “(Sama saja) engkau (Muhammad) memohonkan ampunan bagi mereka atau tidak memohonkan ampunan bagi mereka. Walaupun engkau memohonkan ampunan bagi mereka tujuh puluh kali, Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka.”
Bilangan 80, menunjuk kepada cambukan, QS An Nuur ayat 4, “Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik (berzina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh kali, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
Bilangan 99, menunjuk kepada kambing, QS. Shad ayat 23, “Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja, lalu dia berkata, ‘Serahkanlah (kambingmu) itu kepadaku! Dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan.’.”
Bilangan 100, menunjuk kepada orang, QS Al Anfal ayat 66, “Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka mengalahkan dua ratus (orang musuh), dan jika ada di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Bilangan 200, menunjuk kepada orang, QS Al Anfal ayat 65, “Wahai Nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti.”
Bilangan 300, menunjuk kepada tahun, QS Al Kahfi ayat 25, “Dan mereka tinggal di dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.”
Bilangan 1.000, menunjuk kepada tahun, QS Al Ankabuut ayat 14, “Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang dzalim.”
Bilangan 2.000, menunjuk kepada orang, QS Al Anfal ayat 66, “Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka mengalahkan dua ratus (orang musuh), dan jika ada di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Bilangan 3.000, menunjuk kepada malaikat, QS Ali Imran ayat 124, “(Ingatlah), ketika engkau (Muhammad) mengatakan kepada orang-orang beriman, ‘Apakah tidak cukup bagimu bahwa Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?’.”
Bilangan 5.000, menunjuk kepada malaikat, QS Ali Imran ayat 125, “Ya, (cukup). Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.”
Bilangan 50.000, menunjuk kepada tahun, QS Al Ma’arij ayat 4, “Para Malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.”
Bilangan 100.000, menunjuk kepada orang, QS As Shaffat ayat 147, “Dan Kami utus dia kepada seratus ribu (orang) atau lebih.”
Dan istimewanya, bila ke-30 jenis bilangan bulat itu, kita jumlahkan:
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 19 + 20 + 30 + 40 + 50 + 60 + 70 + 80 + 99 + 100 + 200 + 300 + 1000 + 2000 + 3000 + 5000 + 50.000 + 100.000 =
162.146 atau 8534 x 19.
(Mengenai Keajaiban angka 19, di dalam Al Qur’an bisa dilihat di dalam tulisan : Angka 19 dan Mukjizat Al Qur’an )
Mengapa hanya 30 bilangan bulat?
Pada tulisannya seri 577 di Harian Fajar, Ustadz H. Muh Nur Abdurrahaman, menulis beberapa kemungkinan, di antaranya:
Bilangan prima urutan ke-19 adalah 67. Surat ke-67 memiliki ayat berjumlah 30.
Bilangan prima tertinggi dalam rentang bilangan hingga 114 (jumlah surah Al Qur’an) adalah 113, dan menempati urutan bilangan prima yang ke-30.
Ashabul Kahfi dan Umur Nabi Nuh
Ada sekelompok anak muda, yang bertakwa kepada Allah SWT bersembunyi di dalam gua. Mereka menghindari kekejaman penguasa Romawi ketika itu Raja Trajan (98 M—117 M). Berdasarkan manuskrip sejarah, Raja Trajan dikenal sebagai seorang diktator penyembah berhala. Sang Raja mengeluarkan peraturan yang mengancam siapa yang beriman selain dari Tuhan yang dia sembah, maka akan dibunuh.
Pemuda-pemuda beriman ini, berencana untuk hijrah ke tempat lain. Tentunya untuk menyelamatkan diri dari ancaman Sang Raja. Dengan mukzijat Allah SWT, mereka tertidur di dalam gua. Di dalam Al Qur’an (QS. Al Kahfi ayat 25) dikisahkan mereka tertidur selama 300 tahun ditambah 9 tahun,
“Dan mereka tinggal di dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.”
Bila kita cermati angka 300 tahun adalah berdasarkan tahun Masehi (peredaran matahari). Sedangkan bila kita menghitung berdasarkan peredaran bulan (Hijriah), maka akan didapatkan penambahan 9 tahun, menjadi 309 tahun.
Kalimat “300 tahun ditambah 9 tahun”, tampaknya memiliki keterikatan dengan jumlah bilangan bulat di dalam Al Qur’an.
Fenomena ini juga nampak pada QS. Al Ankabuut ayat 14, berkenaan dengan umur Nabi Nuh AS, yang dipecah menjadi 1000 tahun kurang 50 tahun.
“Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang dzalim.”
Seperti yang kita ketahui bersama, Al Qur’an didesain memiliki 30 bilangan bulat. Bila kalimat yang digunakan bukan “300 tahun ditambah 9 tahun” (misalnya langsung 309 tahun), tentu bilangan bulat di dalam Al Qur’an tidak lagi berjumlah 30. Sungguh rancangan yang sempurna. Subhanallah.
(“Menyelusuri Bilangan Bulat Dalam Al Qur’an” (seri 519), Ustadz H. Muh Nur Abdurrahman)
sumber:
http://zilzaal.blogspot.com/2012/10/keajaiban-30-bilangan-bulat-dalam-al.html